Kapal tanker pertama, yang bernama "Ocean Voyager," disita oleh Angkatan Laut Iran di dekat Selat Hormuz. Pihak memiliki wewenang Iran mengungkapkan bahwa kapal tersebut diduga mencoba menyelundupkan bahan bakar ilegal. Kapal ini berbendera Liberia dan memiliki sejumlah awak kapal dari bermacam negara.
Sementara itu, kapal tanker kedua yang disita adalah "Golden Wave," yang juga berbendera Liberia. Kapal ini disita di dekat Selat Hormuz dan diduga terlibat dalam aktivitas yang serupa. Pihak berwenang Iran sudah memulai penyelidikan kepada kedua kapal hal yang demikian dan para awaknya.
Keputusan Iran untuk menyita kapal-kapal ini memicu tanggapan pelbagai dari komunitas internasional. Sebagian negara dan organisasi maritim mengutuk tindakan tersebut, sementara Iran mempertahankan langkah mereka Senang4D dengan alasan bahwa mereka sedang melindungi keamanan perairan mereka dari kegiatan ilegal.
Penyelundupan bahan bakar ilegal sudah menjadi dilema serius di perairan internasional. Kapal-kapal tanker kerap kali terlibat dalam kesibukan ini, mengangkut bahan bakar Senang4D tanpa izin atau melibatkan dokumen palsu untuk menghindari pajak dan peraturan yang ketat. Diperlukan ini merugikan negara-negara yang mencoba mengontrol perdagangan bahan bakar ilegal dan berpotensi menciptakan ketidakstabilan dalam pasar energi global.
Sementara penelusuran terhadap kedua kapal berlanjut, masalah penyelundupan bahan bakar ilegal di perairan internasional konsisten menjadi perhatian utama. kerjasama internasional yang lebih kuat untuk menyelesaikan masalah ini dan mencegah aktivitas ilegal yang merugikan ekonomi dan lingkungan laut.
